Alhamdulillah, liburan semester ini kami berdua akhirnya memberanikan diri disunat (khitan).
Liburan ini lumayan panjang. Mulai tanggal 24 Desember 2011 s.d. 8 Januari 2012. Wauw... satu tahun teman. Mulai libur 2011, dan masuk tahun 2012. Hee...itu bahasa guyonannya.
Nah...liburan ini kami manfaatkan untuk minta dikhitan.
Kebetulan ayah kami mengiyakan. Maka setelah menentukan hari, ayah segera menghubungi dokter.
Teman, tahu caranya cari dokter khitan ?..Ternyata jaman sekarang ini serba mudah. Ayah bertanya pada Om Google. Kata kuncinya adalah 'Sunat Laser'.
Wauw, ternyata ketemu juga...dan letaknya tidak jauh dari rumah kami. Hee :).. enak kan jaman sekarang ?
Kita bisa ditemani Om Google untuk informasi banyak hal...
Teman,..Om Google itu banyak menawarkan solusi loh..Makanya di sekolah kami di SD Mutiara Islam, setiap Sabtu ada kelas khusus tentang internet. Di sekolah kami ini, dinamakan Sekolah Internet. Di sekolah teman-teman ada internet kan..?
Nah, di internet itu ayahku menemukan dokter sunat itu, alamatnya dan nomer teleponnya. Akhirnya ayah menelepon dokter itu. Dokter Sonny namanya. Ayah bikin janji hari dan jam kami harus datang di klinik sunat dokter Sonny. Sebenarnya sih, dokter Sonny menawarkan bisa datang ke rumah kami untuk khitan di rumah. Tapi ayah kami memilih kami datang di klinik dokter aja. Selain tempatnya tidak jauh, ayah mempertimbangkan kemungkinan kami disunnat dengan cara lain. Ada sunat cara laser, ada sunat cara cincin dan ada sunat cara lama.
Tepatnya tanggal 26 Desember 2011, ayah menyelenggarakan acara selamatan. Berdoa bersama agar sunat kami lancar. ayah mengundang kurang lebih 25 mahasiswa/i-nya ayah. Tepat pukul 10.00 wib acara dimulai. Semua acara dihandle mahasiswanya ayah. MC, Qori, dan teknis lainnya. Nah di acara inilah ayah meminta kami untuk menampilkan hafalan qur'an kami bersama-sama, mulai surat al-Fatihah s.d surat Ath-Thariq.
Wah, seru. banyak mahasiswanya ayah dan bahkan Opa kami bangga dan heran dengan kemampuan kami menghafal surat-surat juz 'Amma itu. Padahal itu sudah biasa kami hafalkan setiap hari di sekolah kami di SD Mutiara Islam. Bahkan kami sudah banyak hafal yang lain. Alhamdulillah..ini berkat bimbingan ustadz/ah kami dan orang tua kami.
Acara ditutup dengan do'a. Setelah itu makan bersama. Ayah membikin tumpeng ayam panggang, memesan di tukang tumpeng.
Sore di hari itu, pukul 14.30 wib kami berangkat ke klinik dr. Sonny. Diantar ayah, Oma, Opa, Om Siswoyo dan Tante Yuli. Hujan deraaaas sekali. Alhamdulillah kami nyampe dan dr. Sonny sudah siap.
Ayah kami diminta mengisi surat pernyataan tindakan khitan `tas kami. Pada saat yang bersamaan, kami diolesi salep, persiapan untuk disuntik mati rasa.
Wuuuih...ternyata dag-dig dug juga. sakit enggak ya...?
Beruntung, ayah kami meyakinkan kami dengan bagus. Akhirnya kami disunat satu persatu.
Saat menulis ini, kami sudah dalam posisi hampir sembuh. Kata ayah, meskipun begitu, kami nggak boleh bergerak terlalu aktif dulu.
Terima kasih Oma, Opa...Selama sepuluh hari kami di rumah Oma dan Opa ditungguin ayah. Ayah sangat telaten menunggui dan merawat kami. Melayani kami. Mulai minum obat, makan, mandi, dan membersihkan 'burung' kami.
Pada malam pertama, ternyata kami nggak kuat sakitnya. Wuuih, panas sekali. Apalagi ketika obat 'mati rasa'nya baru habis.. Rasanya puanaaaas sekali....
Sekali lagi, Makasih semuanya. Ayahku, Opa, Oma. Kami pasti tidak pernah melupakannya.
Makasih Yaa Allah, sekarang kami sudah disunat. Semoga kami menjadi anak yang sholih, taat dan tunduk segala perintah Allah swt. Amiin....
Ayo temaaaan.. siapa yang belum sunat ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar